Kepolisian Resor Lombok Timur tengah mengusut kasus pencabulan di dua pondok pesantren di Lombok Timur. Tiga siswi sudah buka suara, namun polisi menduga ada 41 siswi yang menjadi korban.
Pondok pesantren tersebut berada di Sikur dan Kotaraja.”Untuk sementara, berdasarkan hasilĀ mpo slot penelusuran dan penyelidikan, di Sikur ada satu korban dan di Kotaraja ada dua korban. Terkait korban lainnya, masih kami dalami,” kata Kapolres Lombok Timur, AKP Hery Indra Cahyono, Rabu (24/5/2023).
Hery berharap para korban lainnya bersedia melaporkan kasusnya ke pihak kepolisian yang telah berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).Kasus di Sikur dan Kotaraja diduga melibatkan pimpinan pondok pesantren.situs slot gacor hari ini Para tersangka didakwa telah melakukan tindak pidana kekerasan seksual Korban Tak Mau BersuaraDalam kasus Sikur, konsultan hukum Universitas Mataram, Joko Jumadi, mengatakan korban dari tersangka berinisial HSN berjumlah puluhan orang.
Joko Jumadi juga mencontohkan adanya grup WhatsApp yang separuh anggotanya menjadi korban, namun hanya satu orang yang berani bersuara.”Di grup WhatsApp itu, yang anggotanya sekitar 30 orang, separuhnya juga menjadi korban. situs judi slot gacor hari ini online terpercaya Namun yang berani bersuara dan menjadi saksi hanya satu orang. Casino online Kenapa bisa begitu? Karena ini menyangkut keselamatan,” terang Joko.Sebagian anggota, imbuh Joko, merupakan alumni pondok pesantren. Sebagian anggota sudah menikah, dan pernikahan mereka membuat mereka enggan menjadi saksi mata.Joko berharap polisi terus melacak para korban dan kemungkinan pelaku lainnya.